Kilatpublik.com || Tulungagung – Dalam Rangka memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan langkah-langkah preventif untuk mencegah penyakit, Berbagai pelatihan guna meningkatkan kapasitas tenaga promosi kesehatan dan kader kesehatan gencar dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Tulungagung bersama Mitranya.
Salah satunya Kegiatan Pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dan Literasi Digital yang dilaksanakan di Aula MAN 1 Tulungagung, sabtu 10 juni 2023. Dengan dihadiri dari Dinas kesehatan, Portkesmas, P3KMI, dan Tenaga promosi kesehatan dan Kader kesehatan Tulungagung serta beberapa fasilitator diantaranya, Basra Amru, Nur’aini Exie Kusuma W, Aditya Putra, Habibie Nasution, Savero Dwipayana.
Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Dinas Kesehatan Tulungagung bersama Portkesmas, P3KMI serta beberapa Organisasi Profesi, yang mana berkerja sama dalam memajukan kesehatan di wilayah Tulungagung
Mengingat peran penting Kader kesehatan sangat strategis dalam memberikan pemahaman dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, untuk mendukung kesuksesan berbagai program kesehatan yang ada, khususnya dari aspek komunikasi dan penerimaan masyarakat.
Didik Eka Putra Kabid P2P Dinas Kesehatan melalui Siti Khotimah menjelaskan, sasaran literasi ini ditujukan kepada kader kesehatan meliputi berbagai unsur antara lain, dari kader posyandu balita, PTM, lansia, remaja dan juru pemantauan jentik (Jumantik).
“Selain itu, kemudian dari temen-temen promotor di lingkup Dinas Kesehatan termasuk dari Puskesmas dan rumah sakit,” Terangnya.
Kemudian pihaknya menambahkan, ada perwakilan dari organisasi profesi lainnya diantaranya, PPNI, perawat, IBI bidan, Hakli (ahli kesehatan lingkungan) dan Persagi ahli gizi nutrisionis. Total keseluruhan sekitar 150 orang, Alhamdulillah sesuai target dan yang terakhir juga ada yang nyusul perwakilan dari RSUD dr Iskak Tulungagung.
“Manfaat pelatihan ini kita mengajarkan tehnik komunikasi, penyampaian antar pribadi. Bagaimana kita melakukan komunikasi yang nantinya bisa berpengaruh atau mempengaruhi sasaran agar mau melakukan apa yang kita bicarakan,” tambahnya.
Selain itu, agar petugas kita diharuskan mampu menggunakan media sosial dengan baik guna menangkal informasi yang kurang bisa dipertanggung jawabkan.
Pasalnya sering kali banyak berita hoaxs yang beredar, yang mana dapat menghambat program-program kesehatan dari Pemeritah Daerah maupun Pemerintah Pusat.
“Harapan kami Jangan sampai petugas kesehatan sendiri tidak tahu dengan beberapa berita atau aplikasi hoaks yang beredar di media sosial,” harapnya (red)