Dinkes Tulungagung gelar Bimtek Program KIA Guna Tingkatkan Kualitas Hidup Ibu dan Anak

NEWS, PEMERINTAHAN116 Dilihat

Kilatpublik.com || TULUNGAGUNG –  Upaya peningkatan kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal merupakan salah satu program Dinas Kesehatan di Wilayah Kabupaten Tulungagung.

Maka dari itu, Dinas Kesehatan Tulungagung mengadakan Bimtek Program KIA di aula Cafe dan Resto Liur, dengan dihadiri Kepala Dinas Kesehatan dr. Kasil Rokhmad, MMRS, Kabid Kesehatan Masyarakat dr. Desi Lusiana Wardani, serta seluruh UPT Puskesmas maupun bidan desa.

Bimtek tersebut diperuntukan kepada serta seluruh UPT Puskesmas maupun bidan desa yang mempunyai peran besar karna langsung berhadapan dengan masyarakat dalam rangka menjalankan serta mengelola program KIA guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat terutama Ibu dan Anak.

Kepala Dinkes Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, dr Desi Lusiana Wardani menyampaikan, bimtek kali ini diperuntukkan pengelola program KIA di puskesmas.

“Tujuannya adalah kita evaluasi program KIA itu. Termasuk angka kematian ibu dan bayi. Kemudian termasuk cakupan-cakupan programnya. Habis itu kita evaluasi, ini kan untuk semester satu tahun 2023,” ujarnya.

Diungkapkan dr Desi, dari evaluasi diketahui hasil yang bagus. Sebab angka kematian ibu dan anak di Tulungagung pada 2023 ini sangat kecil.

“Terus alhamdulillah, hasilnya teman-teman bagus. Kita bisa menekan angka kematian ibu dan anak. Alhamdulillah angkanya turun dari tahun lalu. Sampai bulan ini kita ada dua kematian. Semoga bisa bertahan di angkat dua itu saja sampai akhir tahun,” harapnya.

Dr Desi juga menjelaskan perbandingan dengan tahun 2021 lalu, di mana angka kematian ibu dan bayi atau anak saat itu mencapai 57 orang.

“Saat itu karena terbanyak dari Covid-19. Alhamdulillah sekarang kita bisa menekannya. Dan ini berkat salah satunya inisiasi dari pak kadinkes (dr Kasil) yang ada program pelaksanaan data KIA Online namanya. Jadi seluruh data-data sudah kita input dengan digitalisasi. Sehingga, datanya itu menjadi valid dan akurat. Terus yang kedua ada program namanya kami mitra bidan sahabat ibu dan anak. Jadi di situ ada program kader. Di mana kader desa kita latih, salah satunya pijat bayi. Tujuannya supaya bisa membantu teman – teman bidan di lapangan dalam memaksimalkan program KIA,” paparnya
Dalam kesempatan itu, Dinkes Kabupaten Tulungagung juga memperkenalkan program KIA Online.

Program digitalisasi data KIA online, dapat menghemat anggaran. Sebab pemerintah, dalam hal ini Dinkes Tulungagung tidak perlu lagi mencetak banyak buku yang berkaitan dengan KIA.

“Kendala kita hanya berproses ketika perubahan dari data manual ke digitalisasi KIA online. Dan penghematan anggarannya bisa dialihkan untuk pengadaan alat USG. Di puskesmas beberapa alatnya masih yang lama. Dan itu kan bisa kita ganti bertahap. Sehingga nanti ke depan tiap puskesmas mempunyai alat USG terbaru,” ungkapnya.

Selanjutnya melalui KIA Online, dijelaskan dr Desi, maka seluruh data ibu hamil maupun baru melahirkan berkolaborasi dengan yang lain. Pihaknya mencontohkan, ketika NIK ibu hamil ada di data online, itu sudah otomatis diketahui oleh RSUD dr Iskak Tulungagung.

“Demikian juga ketika ada ibu baru melahirkan, kita buka NIK nya, kita jadi tahu ibu tersebut sudah dikunjungi oleh bidan desa atau belum. Jadi titik-titik yang mana sudah dikunjungi atau belum dikunjungi terlihat di aplikasi itu. Artinya kita di dinas ini kontrolnya juga lebih mudah,” tuturnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *